Jumat, 13 Juni 2014

HAKEKAT PENGELOLAAN KELAS & PROBLEM-PROBLEM DALAM KELAS


A.           Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas menurut para ahli, antara lain:
Arikunto (2002) mengatakan bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajara mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar yang seperti diharapkan.
Menurut Wilford (James M. Cooper, 1995) pengelolaan kelas merupakan seperangkat perilaku ang kompleks dimana pembelajar menggunakan untuk menata dan memelihara kondisi kelas yang akan memampukkan para pebelajar mencapai tujuan pembelajaran secara efisien.
Sedangkan menurut Woolfolk (2004) tujuan utama dari pengelolaan kelas adalah untuk memelihara lingkungan pembelajaran yang positif dan produktif.
Ahmad (1995) menyatakan pengelolaan kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi pebelajar untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan.
Sedangkan menurut Pidarta (2000) “pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi kelas.”
Sudirman (dalam Djamarah 2006) “Pengelolaaan kelas merupakan upaya dalam mendayagunakan potensi kelas.”
Weber (1979) mengklasifikasikan pemahaman pengelolaan kelas kedalam dua pengertian, yaitu pendekatan otoriter dan pendekatan permisif.Pendekatan otoriter pengelolaan kelas adalah kegiatan pembelajaran untuk mengkontrol tingkah laku pebelajara, pembelajar menciptakan dan memlihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat.
Pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh pembelajar untuk memberi kebebasan untuk pebelajar melakukan berbagai aktivitassesuai dengan yang mereka ingnkan.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas (classroom management) adalah serangkaian tindakan yang dilakukan pembelajaran dalam upaya menciptakan kondisi lingkungan pembelajaran yang positif dan produktif agara proses belajara mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuannya.
Dilihat dari sudut pandang sarana, penulis menyimpulkan bahwa pengelolaan kelas merupakan upaya pembelajar untuk mengatur kegiatan proses belajar mngajar secara sistematis yang mengarah pada penyiapan saran dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi atau kondisi proses belajar mengajar berjalan dengan baik agar tujuan kurikuler dapat tercapai secara optimal baik secara individual maupun kelompok.
Bertolak dari definisi tersebut, pada hakekatnya pengelolaan kelas dilakukan untukmendukng terjadinya proses pembelajaran yang lebih berkualitas. Berikut ini beberapa hakekat pengelolaan kelas:
1.           Pengelolaan kelas adalah serangkaian tindakan pembelajar yang ditujukan untuk mendorong munculnya tingkah laku yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang aik dan iklim sosio-emosional yang positif, serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif.
2.           Tujuan pengelolaan kelas adalah menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif.
3.           Pengelolaan kelas merupakan aspek penting dalam proses pembelajaran. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat bagi terciptanya proses pembelajaran yang efekif.

B.            Problem-problem Dalam Kelas
Ada dua jenis masalah dalam kelas, yaitu yang bersifat perorangan atau individual dan yang bersifat kelompok. Disadari bahwa masalah perorangan atau individual dan masalah kelompok seringkali menyatu dan amat sukar dipisahkan yang satu dari yang lain. Namun demikian, pembedaan antara kedua jenis masalah itu akan bermanfaat, terutama apabila guru ingin mengenali dan menangani permasalahan yang ada dalam kelas yang menjadi tanggungjawabnya.
Masalah dalam kelas tersebut, yaitu :
1.      Masalah Individual :
·            Attention getting behaviors (pola perilaku mencari perhatian).
·            Power seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan kekuatan/kekuasaan)
·            Revenge seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan balas dendam).
·            Helplessness (peragaan ketidakmampuan).
Keempat masalah individual tersebut akan tampak dalam berbagai bentuk tindakan atau perilaku menyimpang, yang tidak hanya akan merugikan dirinya sendiri tetapi juga dapat merugikan orang lain atau kelompok. Ada empat teknik sederhana untuk mengenali adanya masalah-masalah individu seperti diuraikan diatas pada diri para siswa.
Ø  Jika guru merasa terganggu (atau bosan) dengan tingkah laku seorang siswa, hal itu merupakan tanda bahwa siswa yang bersangkutan mungkin mengalami masalah mencari perhatian.
Ø   Jika guru merasa terancam (atau merasa dikalahkan), hal itu merupakan tanda bahwa siswa yang bersangkutan mungkin mengalami masalah mencari kekuasaan.
Ø  Jika guru merasa amat disakiti, hal itu merupakan tanda bahwa siswa yang bersangkutan mungkin mengalami masalah menuntut balas.
Ø     Jika guru merasa tidak mampu menolong lagi, hal itu merupakan tanda bahwa siswa yang bersangkutan mungkin mengalami masalah ketidakmampuan. Ditekankan, guru hendaknya benar-benar mampu mengenali dan memahami secara tepat arah tingkah laku siswa-siswa yang dimaksud (apakah tingkah laku siswa itu mengarah ke mencari perhatian, mencari kekuasaan, menuntut balas, atau memperlihatkan ketidakcampuran) agar guru itu mampu menangani masalah siswa secara tepat pula.

2.      Masalah Kelompok:
a.         Kurangnya kekompakan
b.         Kekurangmampuan mengikuti peraturan kelompok
c.         Reaksi negatif terhadap sesama anggota kelompok
d.        Penerimaan kelas (kelompok) atas tingkah laku yang menyimpang.
e.         Kegiatan anggota atau kelompok yang menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan, berhenti melakukan kegiatan atau hanya meniru-niru kegiatan orang (anggota) lainnya saja.
f.          Ketiadaan semangat, tidak mau bekerja, dan tingkah laku agresif atau protes.
g.         Ketidakmampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan
DAFTAR PUSTAKA

Azhar, Imam. Pengelolaan Kelas. 2013. Yogyakarta: INSYIRA




Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

- See more at: http://blog-triks.blogspot.com/2011/05/pasang-emoticon-di-kotak-komentar-versi.html#sthash.VCvcG6HH.dpuf