Jumat, 13 Juni 2014

UNSUR-UNSUR, TUJUAN, PRINSIP-PRINSIP DAN ALASAN KENAPA PENGELOLAAN KELAS DIPERLUKAN



A.      Unsur-unsur pengelolaan kelas yaitu:
1.         Preventif, yaitu upaya atau usaha yang dilakukan oleh pembelajar (guru) untuk mencegah terjadinya gangguan dalam proses pembelajaran.
2.         Perhatian, yaitu selalu mencurahkan perhatian pada berbagai aktivitas, lingkungan maupun segala sesuatu yang muncul.
3.         Refrensif, keterampilan refrensif tidak diartikan sebagai tindakan kekerasan seperti halnya penanganan dalam gangguan keamanan.
4.         Modifikasi tingkah laku, yaitu bahwa setiap tingkah laku dapat diamati atau diteliti.
5.         Pengelolaan kelompok, untuk menangani permasalahan hendaknya dilakukan secara kolaborasi dan mengikut sertakan beberapa komponen atau unsur yang terkait.
6.         Diagnosis, yaitu suatu keterampilan untuk mencari unsur-unsur yang akan menjadi penyebab gangguan maupun unsur-unsur terkait
B.       Tujuan pengelolaan kelas
              Tujuan pengelolaan kelas adalah sebagai berikut:
1.         Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan pebelajar (siswa) untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2.         Menghilangkan berbagai halangan atau hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.
3.         Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot atau peralatan belajar yang mendukung dan memungkinkan pebelajar (siswa) belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual pebelajar (siswa) di dalam kelas.
4.         Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individulnya.

Sedangkan tujuan pengelolaan kelas menurut Sudirman (2000) pada hakikatnya terkandung dalam tujuan pendidikan. Tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar pebelajar dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelaktual dalam kelas. Sementara, Arikunto (2000) berpendapat bahwa tujuan pengelolaaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib
Sehingga segera tercapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Degeng (2000), menyatakan bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar para pebelajar dapat belajar secara optimal dan memberdayakan dirinya sesuai potensi dan karakteristiknya sendiri.
Berdasarkan beberapa pandangan tersebut, tujuan pengelolaan kelas adalah: 1) Setiap pebelajar (siswa) terus belajar, tidak macet artinya tidak ada anak yang terhenti karena tidak tahu ada tugas yang harus dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang diberikan padanya. 2) Setiap pebelajar (siswa) terus belajar tanpa membuang waktu artinya setiap pebelajar (siswa) akan berusaha keras supaya cepat menyelasaikan tugas yang telah diberikan kepadanya.
C.      Prinsip-prinsip Pengelolaan Dalam kelas
Secara umum faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dibagi menjadi dua golongan yaitu, faktor internal dan faktor eksternal pebelajar (siswa). Faktor internal pebelajar (siswa) berhubungan dengan masalah emosi, pikiran dan perilaku.
Faktor eksternal pebelajar (siswa) berkaitan dengan masalah suasana llingkungan belajar, penempatan pebelajar (siswa), pengelompokkan pebelajar (siswa), jumlah pebelajar (siswa), dan sebagainya.
Karena itu dalam rangka meminimalisasi masalah gangguan dalam pengelolaan kelas perlulah setiap pembelajar (guru) memahami prinsip-prinsipnya, yaitu:
1.         Hangat dan Antusias.
Pembelajar (guru) yang hangat dan akrab pada pebelajar (siswa) selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktifitasnya dan berupaya seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.
2.         Tantangan.
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah pebelajar (siswa) untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.

3.         Bervariasi.
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar pembelajar (guru), pola interaksi antara pembelajar (guru) dan pebelajar (siswa) akan mengurangi munculnya gangguan, sebaliknya akan meningkatkan perhatian pebelajar (siswa).
4.         Keluwesan.
Keluwesan tingkah laku pembelajar (guru) untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan belajar serta menciptakan iklim atau suasana belajar mengajar yang efektif.
5.         Penekanan pada hal-hal yang Positif.
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, pembelajar (guru) harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negatif.
6.         Penanaman Disiplin Diri.
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah pebelajar (siswa) dapat mengembangkan disiplin diri sendiri.

D.      Alasan Kenapa Pengelolan Kelas Diperlukan
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa tujuan utama dalam pengelolaan kelas adalah untuk memelihara kondisi lingkungan pembelajaran yang positif dan produktif; menambah waktu dalam mempelajari content materi (academic learning time) dengan cara melibatkan pebelajar (siswa) secara aktif dan tepat selama proses pembelajaran, dan bukan untuk membuat pebelajar (siswa) duduk manis dan tenang.
Adapun beberapa alasan kenapa pengelolaan kelas perlu dilakukan oleh pembelajar (guru) adalah:
1.         Waktu pembelajaran (more time for learning).
2.         Kebutuhan akses belajar (access to learning).
3.         Kemampuan mengelolah atau mengelolah diri (management for self-management).


DAFTAR PUSTAKA

Azhar Imam, Pengelolaan Kelas, Yogyakarta: penerbit insyira, 2013

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

- See more at: http://blog-triks.blogspot.com/2011/05/pasang-emoticon-di-kotak-komentar-versi.html#sthash.VCvcG6HH.dpuf