Jumat, 13 Juni 2014

PEMBELAJARAN KELOMPOK




A.      Card Short
Card Short yakni strategi pembelajaran berupa potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau materi pelajaran. Card Short (sortir kartu) strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya atau mengulangi informasi.
Card Sort (mensortir kartu) yaitu suatu strategi yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran (Fatah, 2008 :185).
Salah satu ciri dalam metode Card Short yaitu pendidik lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang perlu dibahas atau materi yang belum dimengerti siswa setelah presentasi selesai. Sehingga materi yang telah dipelajari benar-benar difahami dan dimengerti oleh siswa. Ciri khas dari pembelajaran  aktif model Card Short ini adalah siswa mencari bahan sendiri atau materi  yang sesuai dengan kategori kelompok yang diperolehnya dan siswa mengelompok sesuai kartu indeks yang diperolehnya. Dengan demikian siswa menjadi aktif dan termotivasi dalam proses belajar mengajar (Fadeh, 2009:38).
1.         Tujuan Metode Card Sort
Tujuan dari strategi dan metode belajar menggunakan “memilah dan memilih kartu ”Card Short” ini adalah untuk mengungkapkan daya ingat atau recall terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa. Sehingga siswa benar-benar memahami dan mengingat pelajaran yang telah diberikan (Hartono, 2006:1).
2.          Aplikasi/Langkah-langkah Metode Card Sort
Melvin L. Silberman menjelaskan bahwa mengajarkan bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi dari penuangan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Pola belajar yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif, agar belajar menjadi aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa  dan berfikir keras (moving about and thinking aloud) (Siberman. 2006:9).
Adapun langkah-langkah aplikasi Melvin L Siberman (2006:169-170) yaitu:
·           Masing-masing siswa diberikan kartu indeks yang berisi materi pelajaran. Kartu indeks dibuat berpasangan berdasarkan definisi, kategori/kelompok, misalnya kartu yang berisi aliran empiris dengan kartu pendidikan ditentukan oleh lingkungan dan lain-lain. Makin banyak siswa makin banyak pula pasangan kartunya.
·           Guru menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, siswa yang lain diminta berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa kartu yang dipegangnya memiliki kesamaan definisi atau kategori.
·           Agar situasinya agak seru dapat diberikan hukuman bagi siswa yang melakuan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama.
·           Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat prosesi terjadi.
Langkah-langkah aplikasi metode Card Short menurut Yasin Fatah (2008: 185) yaitu:
v  Bagikan kertas yang bertuliskan informasi atau kategori tertentu secara acak.
v  Tempelkan kategori utama di papan atau kertas di dinding kelas.
v  Mintalah peserta didik untuk mencari temannya yang  memiliki kertas/kartu yang berisi yang sama untuk membentuk kelompok dan mendiskusikannya.
v  Mintalah mereka untuk mempresentasikannya.
3.         Kelebihan dan kelemahan metode Card Short menurut Wahyuni (2011:14)
a.         Kelebihan
·           Guru mudah menguasai kelas
·           Mudah dilaksanakan
·           Mudah mengorganisir kelas
·           Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak
·           Mudah menyiapkannya
·           Guru mudah menerangkan dengan baik
b.        Kelemahan
Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian murid, terutama apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi penyimpangan dari pokok persoalan semula.
4.         Hal- Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Card Sort
Untuk itu hal-hal yang harus diperhatikan dalam prosedur penggunaan metode Card Short menurut Wahyudi (2009:1) antara lain :
Ø  Kartu-kartu tersebut jangan diberi nomor urut
Ø  Kartu-kartu tersebut dibuat dalam ukuran yang sama
Ø  Jangan memberi “tanda kode” apapun pada kartu-kartu tersebut
Ø  Kartu-kartu  tersebut  terdiri  dari  “beberapa  bahasan”  dan  dibuat dalam jumlah yang banyak atau sesuai dengan jumlah siswa,
Ø  Materi yang ditulis dalam kartu-kartu tersebut, telah diajarkan dan telah dipelajari  oleh  siswa.


B.       Point Counter Point
1.         Pengertian Metode Pembelajaran Point Counter Point
Model Point Counter Point adalah suatu kerangka konseptual proses pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif berargumen (mengajukan ide-ide, gagasan) dari persoalan yang muncul atau sengaja dimunculkan dalam pembelajaran sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Model ini merupakan sebuah tekhnik hebat untuk merangsang diskusi dan mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang berbagai isu yang kompleks. Format tersebut mirip dengan sebuah perdebatan, namun tidak terlalu formal dan berjalan dengan lebih cepat.
2.      Langkah-langkah Pembelajaran Point Counter Point
a.       Bagilah kelas kedalam kelompok-kelompok menurut jumlah dan posisi yang telah ditetapkan oleh guru.
b.      Pilih sebuah atau beberapa masalah untuk masing-masing kelompok, mintalah setiap kelompok mengungkapkan argumennya untuk mendukung bidangnya. Doronglah mereka bekerja dengan kelompok masing-masing.
c.       Gabungkan kembali seluruh kelas, tetapi mintalah para anggota dari tiap kelompok untuk duduk bersama dengan jarak antara sub-sub kelompok itu.
d.      Mintalah seseorang dari kelompok untuk menyimpulkan argumennya. Setelah selesai, minta siswa tersebut untuk menunjuk teman dari kelompok lain. Siswa yang ditunjuk harus segera memberi tanggapan atas argumen teman tersebut dan dilanjutkan dengan menjelaskan argumen selanjutnya dari kelompok tersebut.
e.       Simpulkan kegiatan tersebut dengan membandingkan isu-isu sebagaimana guru melihatnya (pemeriksaan atau evaluasi hasil).
3.      Kelebihan Metode Pembelajaran Point Counter Point
a.       Dengan perdebatan yang sengit akan mempertajam hasil pembicaraan.
b.      Kedua segi permasalahan dapat disajikan, yang memiliki ide dan yang mendebat /menyanggah sama-sama berdebat untuk menemukan hasil yang lebih tepat mengenai sesuatu masalah.
c.       Siswa dapat terangsang untuk menganalisa masalah di dalam kelompok, asal terpimpin sehingga analisa itu terarah pada pokok permasalahan yang dikehendaki bersama.
d.      Dalam pertemuan debat itu siswa dapat menyampaikan fakta dari kedua sisi masalah; kemudian di teliti fakta mana yang benar / valid dan bisa di pertanggung jawabkan.
e.       Karena terjadi pembicaraan aktif antara pemrasaran dan penyanggah maka akan membangkitkan daya tarik untuk turut berbicara; turut berpartisipasi mengeluarkan pendapat.
f.       Bila masalah yang di perdebatkan menarik, maka pembicaraan itu mampu mempertahankan minat anak untuk terus mengikuti pendapat itu.
g.      Untungnya pula tekhnik ini dapat di pergunakan pada kelompok besar.

4.      Kelemahan Metode Pembelajaran Point Counter Point
Di dalam pertemuan ini kadang-kadang keinginan untuk menang mungkin terlalu besar, sehingga tidak memperhatikan pendapat orang lain.
a.       Kemungkinan lain di antara anggota mendapat kesan yang salah tentang orang yang berdebat.
b.      Dengan tekhnik berdebat membatasi partisipasi kelompok, kecuali kalau di ikuti dengan diskusi.
c.       Karena sengitnya perdebatan bisa terjadi terlalu banyak emosi yang terlibat, sehingga debat itu semakin gencar dan ramai.
d.      Agar bisa melaksanakan dengan baik maka perlu persiapan yang teliti sebelumnya.
C.      The Power Of Two
1.        Metode the power of two berarti menggabungkan kekuatan dua kepala. Menggabungkan dua kepala dalam hal ini adalah membentuk kelompok kecil, yaitu masing-masing siswa berpasangan. Kegiatan ini dilakukan agar munculnya suatu sinergi yakni dua kepala lebih baik dari satu
2.        Prosedur Penerapan The Powe Of Two
a.       Memberikan Peserta didik (siswa) satu atau beberapa pertanyaan yang membutuhkan refleksi dan pemikiran.contoh : bagaimanakah tubuh kita mencerna makanan.
b.      Meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang telah diberikan secara perorangan (sendiri-sendiri)
c.       Setelah mereka semua peseta didik telah menyelesaikan jawaban mereka, bentuklah ke dalam pasangan dan mintalah mereka berbagi jawaban dengan yang lain.
d.      Mintalah pasangan tersebut membuat jawaban baru untuk masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki respon maasing-masing individu
3.             Kelebihan The power of two
a.    Sebagai sarana untuk mengembangkan daya fikir siswa
b.    Dapat melihat siswa untuk memilki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi
c.    Dan lain-lains
4.             Kekurangan The Power of Two
a.    Membutuhkan waktu yang lama
b.    Dan lain-lain.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

- See more at: http://blog-triks.blogspot.com/2011/05/pasang-emoticon-di-kotak-komentar-versi.html#sthash.VCvcG6HH.dpuf