A. Card Short
Card Short yakni
strategi pembelajaran berupa potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti
kartu yang berisi informasi atau materi pelajaran. Card Short (sortir
kartu) strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk
mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mereview
ilmu yang telah diberikan sebelumnya atau mengulangi informasi.
Card Sort (mensortir kartu)
yaitu suatu strategi yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta
didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas
dalam pembelajaran (Fatah, 2008 :185).
Salah satu
ciri dalam metode Card Short yaitu pendidik lebih banyak bertindak
sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang perlu dibahas atau materi yang
belum dimengerti siswa setelah presentasi selesai. Sehingga materi yang telah
dipelajari benar-benar difahami dan dimengerti oleh siswa. Ciri khas dari
pembelajaran aktif model Card Short ini adalah siswa mencari bahan
sendiri atau materi yang sesuai dengan kategori kelompok yang
diperolehnya dan siswa mengelompok sesuai kartu indeks yang diperolehnya.
Dengan demikian siswa menjadi aktif dan termotivasi dalam proses belajar
mengajar (Fadeh, 2009:38).
1.
Tujuan
Metode Card Sort
Tujuan dari strategi dan metode belajar menggunakan
“memilah dan memilih kartu ”Card Short” ini adalah untuk mengungkapkan
daya ingat atau recall terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa.
Sehingga siswa benar-benar memahami dan mengingat pelajaran yang telah
diberikan (Hartono, 2006:1).
2.
Aplikasi/Langkah-langkah Metode Card Sort
Melvin L. Silberman menjelaskan bahwa mengajarkan
bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi dari
penuangan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan
mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan
membuahkan hasil belajar yang langgeng. Pola belajar yang bisa membuahkan hasil
belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif, agar belajar menjadi
aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan
otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka
pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh
gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak
leluasa dan berfikir keras (moving about and thinking aloud)
(Siberman. 2006:9).
Adapun langkah-langkah aplikasi Melvin L Siberman
(2006:169-170) yaitu:
·
Masing-masing
siswa diberikan kartu indeks yang berisi materi pelajaran. Kartu indeks dibuat
berpasangan berdasarkan definisi, kategori/kelompok, misalnya kartu yang berisi
aliran empiris dengan kartu pendidikan ditentukan oleh lingkungan dan
lain-lain. Makin banyak siswa makin banyak pula pasangan kartunya.
·
Guru
menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, siswa yang lain diminta
berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa kartu yang dipegangnya memiliki
kesamaan definisi atau kategori.
·
Agar
situasinya agak seru dapat diberikan hukuman bagi siswa yang melakuan
kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama.
·
Guru dapat
membuat catatan penting di papan tulis pada saat prosesi terjadi.
Langkah-langkah
aplikasi metode Card Short menurut Yasin Fatah (2008: 185) yaitu:
v Bagikan kertas yang bertuliskan informasi atau
kategori tertentu secara acak.
v Tempelkan kategori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
v Mintalah peserta didik untuk mencari temannya
yang memiliki kertas/kartu yang berisi yang sama untuk membentuk kelompok
dan mendiskusikannya.
v Mintalah mereka untuk mempresentasikannya.
3.
Kelebihan
dan kelemahan metode Card Short menurut Wahyuni (2011:14)
a.
Kelebihan
·
Guru mudah
menguasai kelas
·
Mudah
dilaksanakan
·
Mudah
mengorganisir kelas
·
Dapat
diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak
·
Mudah
menyiapkannya
·
Guru mudah
menerangkan dengan baik
b.
Kelemahan
Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian
murid, terutama apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya,
padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi penyimpangan
dari pokok persoalan semula.
4.
Hal- Hal
yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Card Sort
Untuk itu hal-hal yang harus diperhatikan dalam
prosedur penggunaan metode Card Short menurut Wahyudi (2009:1) antara
lain :
Ø Kartu-kartu tersebut jangan diberi nomor urut
Ø Kartu-kartu tersebut dibuat dalam ukuran yang sama
Ø Jangan memberi “tanda kode” apapun pada kartu-kartu
tersebut
Ø Kartu-kartu tersebut terdiri
dari “beberapa bahasan” dan dibuat dalam jumlah yang
banyak atau sesuai dengan jumlah siswa,
Ø Materi yang ditulis dalam kartu-kartu tersebut, telah
diajarkan dan telah dipelajari oleh siswa.
B. Point Counter Point
1.
Pengertian
Metode Pembelajaran Point Counter Point
Model Point
Counter Point adalah suatu kerangka konseptual proses pembelajaran yang
memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif berargumen (mengajukan ide-ide,
gagasan) dari persoalan yang muncul atau sengaja dimunculkan dalam pembelajaran
sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Model ini merupakan sebuah tekhnik hebat
untuk merangsang diskusi dan mendapatkan pemahaman
lebih mendalam tentang berbagai isu yang kompleks. Format tersebut mirip dengan
sebuah perdebatan, namun tidak terlalu formal dan berjalan dengan lebih cepat.
2.
Langkah-langkah Pembelajaran Point Counter Point
a.
Bagilah kelas kedalam kelompok-kelompok menurut jumlah dan posisi
yang telah ditetapkan oleh guru.
b.
Pilih sebuah atau beberapa masalah untuk masing-masing kelompok,
mintalah setiap kelompok mengungkapkan argumennya untuk mendukung bidangnya.
Doronglah mereka bekerja dengan kelompok masing-masing.
c.
Gabungkan kembali seluruh kelas, tetapi mintalah para anggota dari tiap
kelompok untuk duduk bersama dengan jarak antara sub-sub kelompok itu.
d.
Mintalah seseorang dari kelompok untuk menyimpulkan argumennya.
Setelah selesai, minta siswa tersebut untuk menunjuk teman dari kelompok lain.
Siswa yang ditunjuk harus segera memberi tanggapan atas argumen teman tersebut
dan dilanjutkan dengan menjelaskan argumen selanjutnya dari kelompok tersebut.
e.
Simpulkan kegiatan tersebut dengan membandingkan isu-isu
sebagaimana guru melihatnya (pemeriksaan atau evaluasi hasil).
3.
Kelebihan Metode Pembelajaran Point Counter Point
a.
Dengan perdebatan yang sengit akan mempertajam hasil pembicaraan.
b.
Kedua segi permasalahan dapat disajikan, yang memiliki ide dan yang
mendebat /menyanggah sama-sama berdebat untuk menemukan hasil yang lebih tepat
mengenai sesuatu masalah.
c.
Siswa dapat terangsang untuk menganalisa masalah di dalam kelompok,
asal terpimpin sehingga analisa itu terarah pada pokok permasalahan yang
dikehendaki bersama.
d.
Dalam pertemuan debat itu siswa dapat menyampaikan fakta dari kedua
sisi masalah; kemudian di teliti fakta mana yang benar / valid dan bisa di
pertanggung jawabkan.
e.
Karena terjadi pembicaraan aktif antara pemrasaran dan penyanggah
maka akan membangkitkan daya tarik untuk turut berbicara; turut berpartisipasi
mengeluarkan pendapat.
f.
Bila masalah yang di perdebatkan menarik, maka pembicaraan itu
mampu mempertahankan minat anak untuk terus mengikuti pendapat itu.
g.
Untungnya pula tekhnik ini dapat di pergunakan pada kelompok besar.
4.
Kelemahan Metode Pembelajaran Point Counter Point
Di dalam pertemuan ini kadang-kadang keinginan untuk menang mungkin
terlalu besar, sehingga tidak memperhatikan pendapat orang lain.
a.
Kemungkinan lain di antara anggota mendapat kesan yang salah
tentang orang yang berdebat.
b.
Dengan tekhnik berdebat membatasi partisipasi kelompok, kecuali
kalau di ikuti dengan diskusi.
c.
Karena sengitnya perdebatan bisa terjadi terlalu banyak emosi yang
terlibat, sehingga debat itu semakin gencar dan ramai.
d.
Agar bisa melaksanakan dengan baik maka perlu persiapan yang teliti
sebelumnya.
C. The Power Of Two
1.
Metode
the power of two berarti menggabungkan kekuatan dua kepala. Menggabungkan dua
kepala dalam hal ini adalah membentuk kelompok kecil, yaitu masing-masing siswa
berpasangan. Kegiatan ini dilakukan agar munculnya suatu sinergi yakni dua
kepala lebih baik dari satu
2.
Prosedur
Penerapan The Powe Of Two
a. Memberikan Peserta didik (siswa) satu
atau beberapa pertanyaan yang membutuhkan refleksi dan pemikiran.contoh :
bagaimanakah tubuh kita mencerna makanan.
b. Meminta peserta didik untuk menjawab
pertanyaan yang telah diberikan secara perorangan (sendiri-sendiri)
c. Setelah mereka semua peseta didik telah
menyelesaikan jawaban mereka, bentuklah ke dalam pasangan dan mintalah mereka
berbagi jawaban dengan yang lain.
d. Mintalah pasangan tersebut membuat
jawaban baru untuk masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki respon
maasing-masing individu
3.
Kelebihan
The power of two
a. Sebagai sarana untuk mengembangkan daya
fikir siswa
b. Dapat melihat siswa untuk memilki
kemampuan yang baik dalam berkomunikasi
c. Dan lain-lains
4.
Kekurangan
The Power of Two
a. Membutuhkan waktu yang lama
b. Dan lain-lain.