Senin, 20 Januari 2014
MEDIA PEMBELAJARAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran PAI
Pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan, maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Sebelum membahas tentang dasar pertimbangan media pembelajaran PAI, perlu adanya pemahaman tentang media pembelajaran PAI itu sendiri. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media (وسائل) adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional mengenai pendidikan agama islam atau mengandung maksud-maksud pengajaran pendidikan agama islam maka media itu disebut Media Pembelajaran pendidikan agama islam.
B. Pertimbangan Dalam Pemilihan Media Pembelajaran
Untuk menentukan pilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar mencapai tujuan pembelajaran. Pengajar diharuskan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :
a. Pengetahuan kognitif dan keterampilan baik pengajar maupun peserta belajar.
Sebelum menentukan media apa yang akan dipakai dalam menyampaikan materi, pendidik harus mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan dirinya sendiri dan peserta belajarnya akankah mampu menguasai materi dengan penyampaian melalui media yang akan digunakan. Sehingga tidak terjadi kesenjangan antara media dan penggunannya.
b. Kemudahan melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar.
Apakah dengan media yang digunakan, pengajar dapat melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar dengan mudah sehingga sekaligus mempersingkat waktu.
c. Level interaksi atau timbal balik antara pengajar dan peserta belajar.
Seorang pengajar harus mempertimbangkan akankah dengan media pembelajaran yang dipilih, bisa terjadi interaksi yang baik antara pengajar dan peserta belajar. Karena, melalui interaksi ini dapat diketahui persentase keberhasilan penyampaian materi. Dengan kata lain, interaksi bisa juga dijadikan sebagai ajang evaluasi sehingga dipastikan proses belajar mengajar menjadi lebih efisien.
Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik siswa/guru agar interksi dan timbal balik tidak terganggu. Karakteristik siswa dilihat dari segi kuantitatif ataupun kualitatif terhadap media yang akan digunakan. Artinya ada media yang cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok dengan siswa lainnya. Misalnya ada siswa yang memiliki kekurangan pada salah satu alat inderanya, maka guru tidak akan memilih media yang tidak bisa diserap oleh indera peserta didiknya. Selain itu, dipertimbangkan juga aspek kemampuan awal siswa, budaya maupun kebiasaan siswa. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari respon negatif siswa, kesenjangan pemahaman antara pemahaman peserta didik sebagai hasil belajarnya dengan isi materi yang terdapat pada media tersebut.
d. pembelajaran yang telah dibuat.
Dalam pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan, pengajar harus mempertimbangkan akankah media yang dipilih mempermudah strategi pembelajaran yang telah disusun oleh pengajar atau justru yang terjadi akan sebaliknya.
e. Kompleksitas materi (content).
Sebelum menentukan media pembelajaran yang akan digunakan, pengajar harus mempertimbangkan keoptimalan penyampaian materi yang akan dibawakan kepada peserta belajar.
f. materi (content) secara dinamis.
Selama proses belajar mengajar, biasanya akan terjadi perubahan materi yang harus disampaikan. Oleh karena itu, dengan pemilihan media pembelajaran yang tepat akan membantu pengajar mengimbangi perubahan materi yang terjadi.
C. Kekurangan dan Kelebihan Masing-masing Media Pembelajaran
Kekurangan dan kelebihan masing-masing media pembelajaran bisa dilihat melalui klasifikasi media pembelajaran itu sendiri. Dan berikut adalah klasifikasi media pembelajaran
1. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam tiga hal:
a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio, dan reakaman suara.
b. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang bisa dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.
c. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain menggunakan unsur suara juga mengandung unsur gambar yang biasa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur media yang pertama dan kedua.
2. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam :
a. Media yang memiliki liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
b. Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.
3. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:
a. Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transparansi, dan lain sebagainya, jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film slide, operhead projector (OHP) untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.
b. Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, photo, lukisan, radio, dan lainnya.
Menurut Anderson dalam Arif S. Sadiman, media dapat diklasifikasikan ke dalam sepuluh kelompok, yaitu: 1) media audio, 2) media cetak, 3) media cetak bersuara, 4) media proyeksi (visual) diam, 5) media proyeksi dengan suara, 6) media visual gerak, 7) media audio visual gerak, 8) objek, 9) sumber manusia dan lingkungan, 10) dan media komputer.
Sekian banyak jenis media yang dikemukakan di atas, bagaimana kekurangan dan kelebihanya juga tergantung pada materi ajar yang dipersiapkan oleh guru, apakah media tersebut sesuai dengan karakteristik materi, peserta didik, dan sebagainya seperti yang disebutkan di atas. Yang paling penting diingat oleh guru apakah media yang dipilih tersebut dapat mencapai tujuan pembelajaran atau tidak.
D. Syarat dan Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Adapun kriteria pemilihan media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai adalah sebagai berikut:
1. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsur-unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, lebih mungkin digunakannya media pengajaran.
2. Dukungan terhadap bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami peserta didik.
3. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Media grafis umumnya mudah dibuat oleh guru tanpa biaya yang mahal, di samping sederhana dan praktis penggunaannya.
4. Keterampilan guru dalam menggunakannya, apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaannya oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar peserta didik dengan lingkungannya. Adanya OHP, proyektor film, komputer, dan alat-alat canggih lainnya, tetapi dapat menggunakannya dalam pengajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran.
5. Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi peserta didik selama pengajaran berlangsung.
6. Memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berpikir peserta didik, sehingga dapat dipahami oleh peserta didik.
E. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
a. Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk semua tujuan. Jadi kemungkinan suatu media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin juga bisa digunakan untuk materi yang lain atau dengan kata lain menggunakan media sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
b. Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar saja, tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen lain dalam perancangan pembelajaran.
c. Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan belajar peserta didik. Kemudahan belajar peserta didik haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media.
d. Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedar selingan, pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang berlangsung.
e. Pemilihan media hendaknya objektif, yaitu didasarkan pada tujuan pembelajaran, tidak didasarkan pada kesenangan pribadi tenaga pengajar, dan sebagainya.
F. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran
a. Objektivitas
Unsur subjektivitas guru dalam memilih media pengajaran harus dihindarkan. Artinya, guru tidak boleh memilih suatu media pengajaran atas dasar kesenangan pribadi. Apabila secara obyektif, berdasarkan hasil penelitian atau percobaan, suatu media pengajaran menunjukkan keefektifan dan efisiensi yang tinggi, maka guru jangan merasa bosan menggunakannya. Untuk menghindari pengaruh unsur subjektivitas guru, alangkah baiknya apabila dalam memilih media pengajaran terlebih dahulu guru meminta pandangan atau saran dari teman sejawat atau kolega.
b. Program Pengajaran
Program pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya, maupun kedalamannya.
c. Sasaran Program
Adapun sasaran program yang dimaksud disini adalah peserta didik, dimana peserta didik disini yang nantinya akan menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran. Pada tingkat usia tertentu dan dalam kondisi peserta didik mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara berpikirnya, daya imajinasinya, kebutuhannya, maupun daya tahan dalam belajarnya. Untuk itu maka media yang akan digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan peserta didik, baik segi bahasa, simbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan penyajiannya ataupun waktu penggunaannya.
d. Situasi dan Kondisi
Situasi dan kondisi yang ada juga perlu mendapat perhatian dalam menentukan pilihan media pengajaran yang akan digunakan. Situasi dan kondisi yang dimaksud meliputi:
1. Situasi dan kondisi sekolah atau tempat ruangan yang akan dipergunakan, seperti: ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya.
2. Situasi serta kondisi peserta didik meliputi: jumlah peserta didik dalam satu kelas, motivasi, dan minat peserta didik.
e. Kualitas Teknik
Dari segi teknik, media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat atau belum. Barangkali ada rekaman audionya atau gambar-gambar atau alat-alat bantunya yang kurang jelas atau kurang lengkap, sehingga perlu penyempurnaan sebelum digunakan. Suara atau gambar yang kurang jelas bukan saja tidak menarik, tetapi juga dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
f. Keefektifan dan Efisiensi Penggunaan
`Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh peserta didik dengan optimal, sehingga menimbulkan perubahan tingkah lakunya. Sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut bisa diminimalisir. Ada media yang dipandang sangat efektif untuk mencapai suatu tujuan, namun proses pencapaiannya tidak efisien, baik dalam pengadaannya maupun penggunaannya. Demikian pula sebaliknya, ada media yang efisien dalam pengadaannya atau penggunaannya, namun tidak efektif dalam pencapaian hasilnya. Memang sangat sulit untuk mempertahankan keduannya (efektif dan efisien) secara bersamaan, tetapi dalam memilih media pengajaran guru sedapat mungkin harus memperhatikan hal tersebut.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Perantara yang membawa pesan-pesan atau informasi dan bertujuan instruksional mengenai pendidikan agama islam atau mengandung maksud-maksud pengajaran pendidikan agama islam maka media itu disebut Media Pembelajaran pendidikan agama islam.
Dalam memilih media pembelajaran diharuskan mempertimbangkan Pengetahuan kognitif dan keterampilan baik pengajar maupun peserta belajar, kemudahan melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar, Level interaksi atau timbal balik antara pengajar dan peserta belajar, pembelajaran yang telah dibuat., Kompleksitas materi (content), dan materi (content) secara dinamis,
2. Saran
Penulis menyarankan untuk tidak menggunakan makalah ini sebagai acuan yang mutlak karena makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis menyarankan kepada semua pembaca makalah ini untuk mencari sumber-sumber lain untuk menyempurnakan makalah ini.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan 2003.Media Pembelajaran, Jakarta.
Sardiman, Arif. 1990. Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers.
Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran, Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Harjanto. 1997. Perncanaan Pengajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Hamalik, Omar. 1994. Media Pendidikan, Bandung: Citra Aditya Bakti.
Sudjana, Nana. 1991.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran,kencana, Jakarta.
Asnawir. 2002.Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press.
Sudjana, Nana. 1991. Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Zuhdy, Tafqih. 2011 .Jurnal Pendidikan Islam, Ponorojo, Ponorogo.
0 Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)