KEPEMIMPINAN
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
Manajemen
Lembaga Pendidikan
Disusun Oleh :
Ahmad Anif Wahbullah
Program Studi Pendidikan Agama Islam
(PAI)
KATA PENGANTAR
Alhamduillahi robbil “alamin rasa
syukur selalu kepada Allah SWT karena rahmat dan nikmatnya kami masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.Tidak lupa saya ucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing dan temam-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam mudah-mudahan
tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, panutan berdzikir,
berfikir dan beramal shaleh, panutan kita bergerak sepanjang massa.
Pada makalah ini penulis ingin
membahas tentang Kepemimpinan Lembaga Pendidikan Islam, Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………… 2
Daftar Isi …………………………………………………………………………………….3
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang ……………………………………………………………………… 4
B.
Rumusan Masalah
…………………………………………………………………… 4
C.
Tujuan ………………………………………………………………………………. 4
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Arti
Pendidikan……………………………………………………………………… 5
B.
Fungsi
Kepemimpinan…………..……………........………………………………... 7
C.
Gaya
Kepemimpinan ………………………………………………………………... 8
D.
Faktor yang
Mempengaruhi Kepemimpinan ………………………………………... 10
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan…………………………………………………………………………. 11
B.
Saran
………………………………………………………………………………... 11
BAB
IV
A.
Daftar Pustaka
……………………………………………………………………… 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kepemimpinan
adalah factor yang penting dalam sebuah organisasi.faktor
kepemimpinan menentukan bersil tidaknya sebuah organisasi. Dalam lembaga
pendidikan islam di butuhkan para pemimpin yang mampu mewujudkan tujuan lembaga
pendidikan islam semisal sekolah, guru, pegawai sekolah terutama kepala sekolah
berperan penting dalam keberhasilan sekolah tersebut. Maka dari itu kita harus
mengetahui tentang kepemimpinan agar kita dapat mengetahui bagaimana menjadi
pemimpin yang baik.
B.
Rumusan Masalah
@
Bagaimana Arti
Pendidikan ?
@
Bagaimana Fungsi
Kepemimpinan?
@
Bagaimana Gaya
Kepemimpinan ?
@
Bagaimana Faktor
yang Mempengaruhi Kepemimpinan ?
C.
Tujuan
@
Menjelaskan Arti
Pendidikan.
@
Menjelaskan
Fungsi Kepemimpinan.
@
Menjelaskan
Menjelaskan Gaya Kepemimpinan .
@
Menjelaskan
Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan .
BAB
II
PEMBAHASAN
a.
Arti
kepemimpinan
Kepemimpinan
adalah ilmu yang wajib ada dalam diri setiap manusia.karena setiap manusia akan
menjadi pemimpin, setidaknya bagi dirinya sendiri. Manusia yang mempunyai ilmu
kepemimpinan yang baik dan mampu mengaplikasikan dengan baik pula, maka selain akan
bermanfaat bagi diri sendiri juga bermanfaat bagi orang di sekitarnya dikarenakan
manusia adalah mahluk social.
Dalam
lembaga pendidikan islam, ilmu kepemimpinan sangat penting, semua orang yang
terlibat dalam lembaga pendidikan islam adalah seorang pemimpin, sebagai contoh
dalam suatu sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, karyawan, siswa, orang tua
siswa adalah seorang pemimpin, yaitu pemimpin bagi dirinya untuk mencapai
tujuan sesuai dengan posisinya dalam lembaga pendidikan islam. sedangkan yang
menjadi pemimpin sekolah secara organisatoris
(structural kepengurusan) adalah Kepala sekolah. Jadi seorang kepala sekolah
harus menguasai kepemimpinan karena apabila seorang pemimpin tidak menguasai
ilmu kepemimpinan maka, apa yang di pimpin akan hancur, seperti sabda Nabi
Muhammad saw “siapa yang menyerahkan urusan kepada bukan ahlinya, tunggulah
kehancuranya” (H.R. Bukhori)[1].
Berikut
adalah Pengertian dari kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli:
1. Cooley
(1902) mengemukakan bahwa kepemimpinan selalu merupakan inti dari tendensi, dan
dilain pihak seluruh gerakan social bila diuji secara teliti akan terdiri dari
berbagai tendensi yang mempunyai arti tersebut.
2. Mumford
(1906-1907) mendefinisikan kepemimpinan sebagai keunggulan seseorang atau
beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala social.
3. Blackmard
(1924) melihat kepemimpinan sebagai titik polarisasi untuk kerjasama kelompok.
4. Bernard
(1927) mengemukakan bahwa pemimpinan dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan dan
harapan-harapan dari para anggota kelompok, yang pada giliranya iamemusatkan
perhatian dan pendayagunaan energy anggota kelompok kearah yang diinginkan.
5. Stuart
(1927) mendifinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan yang memberi kesan tentang
keinginan pemimpin, sehingga dapat menimbulkan kebutuhan, rasa hormat,
loyalitas dan kerjasama.
Dari lima pendapat ahli di atas semuanya hampir sama
yaitu pengklasifikasian pemimpin sebagai
pusat dari perubahan, aktifitas dan proses kelompok. Pemimpin di sini di
posisikan sebagai penanggung jawab atas semua yang ada dalam kelompok atau
organisasinya, pemimpin juga yang menyatukan semua keinginan dari kelompok
untuk di wujudkan.
6. Bogardus
(1928) menggambarkan kepemimpinan sebagai bentukan keadaan pola tingkah laku
yang membuat orang lain berada di bawah perilakunya.
Menurut bogardus pemimpin adalah seseorang yang
mempunyai kepribadian yang unggul di banding yang yang lain dalam suatu
kelompok atau organisasi, sehingga orang-orang dalam kelompok atau organisasi
tersebut mengikutinya.
7. Orway
tead (1935) mendefinisikan kepemimpinan sebagai aktivitas mempengaruhi orang
untuk berkerjasama dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan bersama.
Kepemimpinan sebagai seni mempengaruhi orang lain,
orway tead cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh
secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan
keinginan pemimpin. Hal tersebut mencerminkan kurangnya pengakuan hak,
keinginan dan kebutuhan anggota kelompok atau tradisi serta norma kelompok.
Teori ini dijadikan sebagai landasan para pemimpin
yang otoriter, kebanyakan tumbuh subur di kelompok, organisasi, atau Negara
yang menganut system monarci.
8. Knickerbocker
(1948), Berpendapat fungsional kepemimpinan adalah bila pemimpin dipersepsi
oleh anggota kelompok sebagai pengendali dalam pemuasan kebutuhan mereka.
Pemimpin di gambarkan sebagai pengendali dalam
memuaskan kebutuhan para anggota atau orang-orang yang ada dalam kelompok tersebut.Dalam
sebuah organisasi atau kelompok butuh seseorang yang
mampu mengendalikan anggota kelompoknya yang nantinya mewujudkan kebutuhan dari
seluruh anggota kelompok tersbeut.
9. Koonts
dan o’donnel (1955) memandang kepemimpinan sebagai aktifitas membujuk manusia
untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang sama.[2]
Konts dan o’donnel berusaha untuk menghilangkan
kesan pemaksaan dalam mendefinisikannya, dan tetap memakai konsep pemimpin
sebagai factor yang menentukan di dalam hubungannya dengan para pengikutnya.
10. Shartle
(1956) mendefinisikan tingkah laku kepemimpinan sebagai tingkah yang akan
menghasilkan tindakan orang lain searah dengan keinginanya.
11. Sheriff
(1956) memandang kepemimpinan sebagai suatu peranan dalam suatu skema hubungan
yang di tentukan oleh harapan timbale balik antara pemimpin dengan anggota lainya.
12. Smith
(1948) dan Bass (1960) menyamakan kepemimpinan kintrol dari proses interaksi.
13. Bavelas
(1960) mendifiniskan kepemimpinan organisasional sebagai fungsi dari
pemeliharaan keefektifan oprasional dalam system kepengambilan keputusan yang
terdiri Dario atas pengelolahan organisasi.
14. merton
(1969) memandang kepemimpinan sebagai hubungan interpersonal yang berdasarkan
keinginan dan bukanya berdasarkan keharusan.
Dari
berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sanya kepemimpinan adalah
ilmu untuk memerintah orang lain, yang didalam pekerjaanya untuk mencapai
tujuan memerlukan bantuan orang lain. Sebagai seorang pemimpin ia mempunyai
peranan yang aktif dan senantiasa ikut campur tangan dalam segala permasalahan
yang berkenaan dengan kebutuhan anggota kelompoknya. Pemimpin ikut merasakan
kebutuhan-kebutuhan itu dan dapat membantu menstimulir para anggotanya dalam
kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
b.
Fungsi
dari seorang pemimpin
Menurut R.L. Khan mengemukakan
pemimpin memiliki fungsi:
1. Memberikan
kepuasan terhadap kebutuhan para anggotanya, maksudnya pemimpin mengusahakan
kenyamanan pada anggotanya baik dalam proses mencapai tujuan organisasi
tersebut, maupun mengusahakan terwujudnya tujuan organisasi itu sendiri.
Sebagai contoh dalam sekolah maka fungsi kepala sekolah adalah memberi
kenyamanan pada guru dan stafnya yang lain, baik dalam proses pembelajaran
maupun dalam mengusahakan tujuan sekolah.
2. Menyusun
jalur mencapai tujuan, maksudnya membuat dan merancang langkah-langkah untuk mewujudkan tujuan
organisasi baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Menghilangkan
hambatan-hambatan pencapaian tujuan,
4. Mengubah
tujuan anggota sehingga tujuan mereka bisa berguna secara organisatoris.
Maksudnya menanamkan tujuan organisasi kepada setiap anggota sehingga tujuan
organisasi menjadi tujuan bersama.
Menurut
c. miljus mengatakan pemimpin mempunyai beberapa fungsi:
1. Menentukan
tujuan organisasi yang realistis, tujuan organisasi harus sesuai dengan
latarbelakang terbentuknya organisasi tersebut dan juga harus yang mampu di
capai, bukan sebuah hayalan yang tidak mungkin tercapai. Contoh dalam sekolah,
kepala sekolah menentukan tujuan sekolah yaitu mencerdaskan pebelajar tidak
boleh sekolah bertujuan untuk mencari laba uang sebanyak-banyaknya atau
menjadikan pebelajar menjadi obyek coba-coba progam pemerintah karna tidak
realistis
2. Memfasilitasi
anggota agar dapat bekerja dengan baik
3. Mengkomunikasikan
kepada anggota apa yang harus mereka lakukan/kerjakan.
4. Mengapresiasi
setiap tindakan anggota.
5. Memberikan
wewenang kepada anggota sesuai dengan tugasnya dan apabila ada tugas yang tidak
bisa di kerjakan oleh anggota dapat mengundang partisipasi oleh anggota yang
lain apabila memungkinkan.
6. Menghilangkan
hambatan.
7. Menunjukan
perhatian kepada anggota.
c.
Gaya
kepemimpinan
Pada
umumnya kepemimpinan dibagi menjadi tiga jenis:
1. Kepemimpinan
OTOKRATIK
Gaya
kepemimpinan ini mutlak segala keputusan ada pada satu orang, gaya kepemimpinan
ini sering menjadikan anggota menjadi tidak nyaman karena tidak mempunyai hak
berupa peluang untuk membuat keputusan.
2. Kepemimpinan
DEMOKRASI
Yaitu
kepemimpinan berdasarkan demokrasi, dalam arti bukan dipilihnya pemimpin itu
secara demokratik, melainkan cara yang dilaksanakan sipemimpin yang demokratik,
artinya kebijakan apapun itu di ambil secra musyawarah sehingga keputusan yang
nantinya di putuskan oleh pemimpin adalah hasil musyawarah.
3. Kepemimpinan
BEBAS
Kepemimpinan
seperti ini adalah kepemimpinan yang menjadikan pemimpin sebagai penonton yang
bersifat pasif.[3]
d. Factor
yang mempengaruhi kepemimpinan
Menurut davis ada empat
factor yang mempengaruhi kepemimpinan
1. Kecerdasan.
Seorang pemimpin seharusnya mempunyai kecerdasan lebih dari para anggotanya,
2. Kematangan
keluasan social. Seorang pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang,
memiliki aktifitas dan pandangan yang cukup matang
3. Motifasi
dalam dan dorongan prestasi. Dalam diri seorang pemimpin harus mempunyai
motifasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan.
4. Hubungan
manusia. Memimpin harus bias mengenali dan menghargai para angotanya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kepemimpinan adalah
ilmu untuk memerintah orang lain, yang didalam pekerjaanya untuk mencapai
tujuan memerlukan bantuan orang lain. Sebagai seorang pemimpin ia mempunyai
peranan yang aktif dan senantiasa ikut campur tangan dalam segala permasalahan
yang berkenaan dengan kebutuhan anggota kelompoknya. Pemimpin ikut merasakan
kebutuhan-kebutuhan itu dan dapat membantu menstimulir para anggotanya dalam
kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Fungsi dari seorang
pemimpinialah Memberikan
kepuasan terhadap kebutuhan para anggotanya, Menyusun jalur mencapai tujuan,
Menghilangkan hambatan-hambatan pencapaian tujuan, Mengubah tujuan anggota
sehingga tujuan mereka bisa berguna secara organisatoris, Menunjukan perhatian
kepada anggota, Mengapresiasi setiap tindakan anggota, Memberikan wewenang
kepada anggota sesuai dengan tugasnya dan apabila ada tugas yang tidak bisa di
kerjakan oleh anggota dapat mengundang partisipasi oleh anggota yang lain
apabila memungkinkan.
Ada tiga gaya kepemimpinan
OTOKRATIK,DEMOKRASI, BEBAS.
Factor yang
mempengaruhi kepemimpinan yaitu Kecerdasan, Kematangan
keluasan social, Motifasi dalam dan dorongan prestasi,
Hubungan
manusia.
B.
Saran
Penulis
menyarankan untuk tidak menggunakan makalah ini sebagai acuan yang mutlak
karena makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis menyarankan
kepada semua pembaca makalah ini untuk mencari sumber-sumber lain untuk
menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hussein bisri 1993.Hadist
shahih bukhori.Al iklas. Surabaya.
Wahjosumidjo.2008.
Kepemimpinan kepala sekolah. Rajawali pres. Jakarta.
Anoraga Pandji. 2003. Psikologi
kepemimpinan. Rineka cipta. Jakarta.